Playlist

Senin, 12 Agustus 2013

Love Isn't Can Be Forced (Inspired By @melodyJKT48)

Malam itu, hujan rintik-rintik.. Ketika aku sedang menjaga toko buku kepunyaan ku dan keluargaku, aku mendengar sepasang laki-laki dan perempuan sedang bertengkar hebat di trotoar tak jauh dari toko ku. Aku tak begitu jelas mendengar apa yang mereka katakan, tapi yang jelas mereka sepasang kekasih, yang hubungannya sedang di ujung tanduk. 

Tiba-tiba, percakapan yang keras itu hilang seketika. Kini, yang ku lihat hanya seorang perempuan cantik sedang duduk di trotoar. Menangis, kedinginan, dan tak tau apa yang harus di lakukan, begitulah pandanganku saat itu ketika melihatnya.
“mba, mending ke dalam. Kasian mbanya kedinginan gitu.
“Jangan panggil mba, panggil aja Melody.
“Yaudah mel, ikut aku ke dalam yuk.”
Melody pun mengangguk, tanda setuju. Aku langsung menuntunnya ke toko ku.

“Nih, handuk sama baju ganti buat kamu. Ganti baju kamu gih, ntar masuk angin lagi. Tuh, disana ada toilet..”
“Oke, makasih ya mas!” sambil tersenyum.
Aku langsung saja membuatkan cokelat panas kesukaan ku untuknya. Ketika aku sedang membuat cokelat itu, Melody sudah selesai ganti  baju dan mengeringkan rambutnya.

“Sorry ya, bajunya kegedean hehehe”
“Ngga papa mas, aku lagi yang makasih banget udah di pinjemin baju ganti sama handuk.. Oiya, nama kamu siapa?”
“Aku Hakim! Mel, ini cokelat panas buatanku. Lumayan, bisa ngangetin badan.”
“Wah, makasih lho kim.. “
“Iya, sama-sama mel..”

Kami pun ngobrol dengan asyiknya disana. Dia asik ternyata orangnya, lembut, baik hati, senyumnya manis. Dia ternyata penyuka buku novel, sama seperti ku. Tiba-tiba, hujan sudah reda..
“Kim, aku pulang dulu ya! Makasih buat cokelat, baju ganti sama handuknya. Sampai jumpa!”
“Iya mel, sama-sama. Mampir kesini ya ntar!”

Melody hanya membalasnya dengan senyuman. Aku pun menutup toko ku dan pulang kerumah.
Keesokan harinya, Melody datang ke tokoku..
“Hey, kim!”
“Hey mel!”
“Aku kesini mau ngasih baju ganti kemaren kim, eh ngomong-ngomong, ada novel baru ya? Bisa tunjukkin letaknya dimana?”
“Siap! Novelnya bagus mel. Ayo, ikut aku..”
“Nah! Ini dia mel..”
“Ini berapa harganya kim?”
“Kamu simpen aja dulu mel, anggap aja itu hadiah dari aku” aku tersenyum.
“Wah, makasih banyak lho kim! Oiya, aku pulang dulu ya!”
“Iya mel, sama-sama.. Mampir lagi ya!”
“Pasti kim.. Bye!”

Sejak hari itu tiap kali aku libur menjaga toko, aku dan Melody selalu hang out bareng. Nonton, Ke pantai, Ke taman, apapun kami lakukan berdua.
“Eh mel, aku boleh Tanya sesuatu?”
“Boleh.. Apa kim?”
“Kemaren pas pertama kali kita ketemu, aku denger kamu berantem. Sama siapa? Sebabnya?”
“Oh itu, itu mantan aku. Dia orangnya egois banget, aku capek sama dia. Dia selingkuh di depan mata aku, sakit banget ngeliatnya kim!” keluar tetesan air dari matanya..
“Udah lah mel, kamu jangan sedih lagi. Kan ada aku disini. Aku bakal ngelakuin apapun buat kamu mel.”
“Beneran kim? Makasih ya!” sambil memelukku..
“Iya cantik..”
Kami pun menikmati indahnya pantai berdua..

Keesokan harinya pacar ku si Ayana, mengajakku untuk bertemu dengan sahabatnya di sebuaah kafe. Lalu, kami bertemu dengan sahabatnya Ayana. Tiba tiba…
“Hai Melody, kenalin ini pacar aku yang sering aku ceritakan ke kamu itu.”
“Hakim?!”
“Melody?!”
“Kalian udah sama-sama kenal?” Tanya Ayana.
“iya, kemaren tuh.. Ah lupakan saja..” Raut wajah Melody berubah menjadi Cemberut.
“Aku pulang dulu ya! Ada urusan yang harus aku selesaikan” Sambung  Melody.
“Kok cepet banget mel?” Kata Ayana.
“Ngga apa-apa, yaudah aku pulang dulu ya” Langsung bergegas pergi keluar dari cafe itu.

Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut ku. Aku tak bisa apa-apa. Aku tak menyangka bahwa Melody itu teman baik nya Ayana.
“Sayang, kok kamu diem aja dari tadi? Kenapa?”
“Ngga papa kok sayang.”
“Yuk pesen makan sama minum, Laper nih..”
“Boleh.”

Sejak saat itu, aku sangat bingung. Kenapa semua itu harus terjadi? Aku sebenarnya tidak ingin menyakiti hati Melody untuk yang kedua kalinya. Berhari-hari, aku tak pernah lagi melihat Melody datang ke tokoku. Aku mencoba menghubunginya lewat SMS dan telfon pun tidak ada jawaban. Lalu, aku berinisiatif untuk pergi ke rumahnya setelah toko ku tutup.
“Assalamualaikum..”
“Waalaikumsalam..” Seorang wanita keluar dari balik pintu.
“Melody nya ada bu?”
“Ada, bentar ya..”
Lalu, Melody pun keluar..
“Kamu ngapain lagi kesini? Kok kamu ngga bilang kalo kamu punya pacar? Mending kita ngga usah ketemu lagi deh, aku udah terlanjur kecewa sama kamu kim!”
“Tunggu dulu mel.. Aku bisa jelasin semuanya mel.. Aku sebenarnya terpaksa pacaran sama Ayana. Aku di jodohin sama orang tua aku. Sebenarnya, aku lebih sayang sama kamu mel.. Kamu beda sama Ayana.  Kamu sosok orang yang aku butuhin sekarang.
“Maaf kim, aku kecewa banget sama kamu.”
“Aku rela mutusin Ayana demi kamu mel. Aku sayang sama kamu mel.”
“Aku ngga mau ngerusak hubungan sahabat ku sendiri.. Maaf kim” Lalu Melody langsung menutup pintu rumahnya..
“Mel, aku bakal berdiri disin, sampai kamu mau maafin aku..”

Melody tak kunjung keluar, hari mulai mendung, tanda hujan akan segera turun. Lalu, hujan pun turun.  Ibu melody keluar dan bilang sesuatu..
“Nak, mending kamu pulang aja. Nanti kamu sakit, Lagian kamu ntar di cariin juga sama orang tua kamu.”
“Nggak bu, aku mau ttep disini sampai Melody mau maafin aku.”
“Yasudahlah kalo itu mau kamu. Melody kelihatannya sangat marah kepadamu nak. Mending gini, kamu pulang dulu ya, biar Melody ibu yang bujuk.”
“Baiklah, terimakasih bu. Saya pamit dulu..”


Ketika aku ingin pulang, kepala ku terasa pusing, dan pandanganku mulai menggelap. Tiba-tiba aku rubuh. Ketika aku sadar, aku berada di sebuah ruangan. Ruangan ini tampak asing bagiku. Aku melihat seorang wanita tak jauh dari tempat ku istirahat. Ternyata itu Melody.
“Kim, kamu udah siuman? Kamu jangan banyak gerak dulu ya. Aku khawatir banget kamu kenapa-kenapa.”
“Ngga papa mel, aku kuat kok hehehe. Mel, maafin aku ya..”
“Masalah itu ngga usah di bahas lagi, mending kamu istirahat dulu.. Bentar aku ambilin makanan sama obat buat kamu.”
“Eh mel, tunggu.. Aku mau ngasih sesuatu.”
“Ngasih apa Kim?”
“Boleh ambilin tas aku ngga?”
“Nih” sambil memberikan tas itu kepadaku
Aku mengeluarkan sebuah cincin, dan aku memegang tangan Melody.
“Mel, aku sayang sama kamu.. Kamu mau jadi pacar aku?”
“Iya kim mau, aku juga sayang sama kamu. Maaf ya bikin kamu jadi sakit gini.”
“Iya ngga papa mel..”
“Ini aku suapin ya makan nya sayang”
“Makasih ya.. hehehe”

Aku dan Melody pun menjadi sepasang kekasih yang bahagia. Cinta memang tak bisa di paksakan, perlu ke ikhlasan untuk menjalaninya



Tamat


By: Al Ghifari Atila Lutfi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar