Nama ku Hafiz. Waktu itu, pas gua
berada di suatu taman bermain. Banyak anak seusia ku yang main di sana.
Cuacanya cukup cerah, angin berhembus kencang. Tetapi, pandangan ku tertuju
kepada seorang anak perempuan yang sedang murung, duduk di atas ayunan. Mungkin
dia murung karena tidak mempunyai teman
disini. Dan akhirnya aku memberanikan diri untuk mendekat dan menyapanya.
“Hai!”
“Hai!” balasnya ramah.
“Bolehkah aku ikut bermain bersamamu disini?”
“Silahkan..” Sambil tersenyum. Ketika dia tersenyum, hari
itu semakin cerah..
“Oiya, nama kamu siapa?”
“Aku Stella, kamu?”
“Aku Hafiz! Salam kenal ya!”
“Iya, salam kenal juga ya! Dorongin ayunan aku dong! Tapi jangan
kenceng kenceng ya, takut jatuh ntar hehehe”
“Iya cantik heheheh”
“Ih, kamu masih kecil udah genit aja.. hahaha”
Lalu, kami pun tertawa bersama. Kami mencoba semua permainan
yang ada disana..
Sejak
hari itu, aku dan Stella berteman sangat akrab sampai sekarang. Kami sekarang
sama-sama berumur 17 tahun, dan tahun ini akan mengalami kelulusan sekolah. Aku
ingat, kami pernah ngobrol soal cita-cita kami. Stella ingin sekolah di
Perancis, untuk mengambil sekolah desain busana. Sedangkan aku ingin sekali
melanjutkan study ke Jepang karena aku suka sekali menggambar anime atau manga.
Sering sekali aku memberikan Stella hasil karya ku dan dia sangat menyukai itu.
Stella
sekarang mempunyai pacar. Namanya Andre. Orang paling popular di sekolah ku.
Dia tajir, ganteng, dan prestasinya banyak. Tak salah Stella suka sama dia, dan
ku fikir dia juga ngga akan suka sama
aku. Aku udah suka dia sejak lama. Tapi, aku memutuskan untuk memendamnya dulu.
Stella banyak cerita tentang dia dan Andre kepadaku. Kadang aku merasa kasian
sama Stella. Dia begitu sering disakiti oleh Andre. Aku sering mendapati dia
sedang menangis di dalam kelas.
“Stella? Kamu kenapa? Pasti gara-gara si Andre lagi ya?”
“Aku ngga papa kok, tadi cuman kelilipan aja.”
“Ah, kamu pasti bohong, kita udah lama kenal Stel, kamu ngga
bisa nutup nutupin hal itu lagi ke aku. Sini, mana si Andre? Biar aku kasih dia
peringatan.”
“Jangan fiz. Kamu ngga perlu ngelakuin itu. “
“Tapi stel..”
“Udah, kalo aku bilag ga usah, ya ngga usah!”
“Yaudah deh stel, Nih sapu tangan buat kamu. Buat ngelap air
mata yang di pipikamu. Kamu skarang ga usah nangis lagi ya! Tenang, ada aku
disini.”
“Iya fiz..”
Tetapi tetap saja. Ketika pulang sekolah, aku tetap ingin
memberikan Andre pelajaran. Tetapi hasilnya, mukaku lebam karena di pukuli
Andre dan anak buahnya. Pas keesokan harinya…
“Hay fiz!”
Hay stel..”
“Muka kamu kenapa? Pasti kamu bandel ya? Kan udah
dibilangin, jangan! Tapi tetep aja kamu lakuin..”
“Iya bawel, iya. Aku ngelakuin ini buat kamu doing kok, ngga
lebih.”
“Iya demi aku, tapi kalo kamu mati konyol gimana?”
Dalam hati aku berkata “Apapun akan ku lakukan demi kamu
stel, meskipun nyawa taruhannya..”
“Iya, aku minta maaf stel, ngga bakal keulang lagi kok..”
“Yaudah, bentar aku ambilin air sama lap ya buat ngompres
lebam kamu”
“Iya, makasih ya Stel..”
Malamnya
aku baru teringat kalo lusa Stella ulang tahun. Dan aku berencana membuat kue
ulang tahun, tetapi tidak menuliskan namaku di situ. Biar surprise..
2Hari berselang. Pagi-pagi sekali aku sudah datang ke
sekolah, dan meletakan kue itu di atas meja Stella. Tak berselang berapa lama,
Stella datang. Dia terkejut melihat kue itu. Dan dia senang sekali
kelihatannya.. Lalu aku menyapanya.
“Hei stel, selamat ulang tahun ya!”
“Hei fiz! Makasih ya!” sambil memelukku.
“Eh fiz! Tau ngga? Si Andre orangnya ternyata romantis ya.
Dia ngasih aku kue tadi. Seneng deh rasanya”
“Ohya stel? Wah, selamat ya!”
Dia tak tahu sebenarnya kalo yang meletakan kue sekaligus
membuat kue itu adalah aku.
“Makasih ya fiz! Eh, cobain deh kue nya.. Enak tau!”
“Suapin dong.. hahaha”
“Ah kamu, udah gede masih minta suapin aja. Hahaha”
Selang beberapa lama, hubungan ku dengan Stella semakin
merenggang. Dia sering sekali menghabiskan waktu berdua dengan pacarnya. Aku
sadar, aku ngga berhak buat ngelarang dia, apalagi ngelarang dia berduaan sama
pacarnya. Tetapi, aku sangat cemburu. Tak lupa aku selalu mengingatkan Stella
untuk semakin giat belajar, karena kami sebentar lagi menghadapi ujian.
Singkat kata, kami sudah selesai menghadapi masa-masa ujian
nasional. Stella mendapat beasiswa ke Perancis dan aku mendapat beasiswa ke
Jepang. Tetapi Stella mendapat dua kabar buruk, pertama dia melihat si Andre
selingkuh dengan cewe lain, kedua ibunya mulai sakit-sakitan, Jadi terpaksa dia
mengurungkan niatnya.
“Stel, udah dong.. Kamu jangan sedih lagi. Aku bakalan ada
di samping kamu sampai kamu ceria lagi.. Aku janji!”
“Makasih ya fiz! Kamu emang sahabat terbaikku!”
“Yaudah, kita jalan-jalan yuk!”
“Kemana?”
“Ke tempat paling special deh..”
“Dimana sih fiz?”
“Ada deh! Pokoknya, ikut aja..”
“Oke deh..”
“Aku tutup dulu ya mata kamu, biar surprise gituu”
“Baiklah”
Lalu kami pergi ke tempat special itu..
“Udah nyampe nih..”
“Buka dong penutup matanya, udah penasaran nih!”
“Iya deeh”
Setelah ku buka penutup mata Stella, Dia langsung senang melihat
tempat yang ku tunjukkan ke dia..
“Waaaah, ini kan taman bermain tempat kita pertama kali
bertemu.. Ayunannya masih bagus, permainannya yang lain juga.. Aku seneng
banget bisa balik kesini lagi.. Thanks ya fiz!”
“Kalo kamu senang, aku juga ikutan seneng Stel!”
Lalu, kami pun bernostalgia sembil bermain beberapa mainan
disitu.. Stella terlihat sangat senang. Tak terlihat sedikitpun kesedihan di
matanya, dan aku sangat senang.
“Stel, aku mau ngomong sama kamu”
“Boleh fiz, apa?”
“Besok aku mesti berangkat ke Jepang. Aku minta maaf stell, Cuma
ini hal yang terakhir ku kasih ke kamu sebelum aku berangkat besok”
“Apa? Kok mendadak sih fiz?”
“Maaf stel, aku mau ngomongin ini dari kemaren ke kamu. Tapi
kamu keliatannya sedih banget, jadinya aku fokus ngebuat kamu senang dulu
stel.. Stella,maaf aku baru bisa ngomong sekarang. Sebenernya aku sayang sama
kamu stel, dari dulu. Aku bukannya meminta balasan sayang dari kamu. Aku cuman
pengen kamu tau. Aku sadar, aku hanya seorang sahabat, yang ngga lebih bagi
kamu. Aku berada di sudut tak terlihat matamu ketika aku di dekatmu. Kamu tau,
sebenarnya yang bikin kue sekaligus ngeletakin kue di atas meja kamu itu aku.
Orang yang tiap hari senin ngeletakin topi sama dasi di atas meja kamu aku. Aku
selalu memperhatikanmu stel, tapi aku sadar. Aku ga bakalan bisa jadi pacar
kamu.”
“Fiz, maafin aku. Aku ngga nyadar semua itu. Tapi sekarang
aku sadar, Cuma kamu yang sayang sama aku dengan tulus. Tapi, aku ngga bisa
ngalangin kamu buat ngejar cita cita kamu fiz.”
“Stel, aku janji hati aku ngga bakalan pindah hati. Aku
cuman sayang kamu. Aku bakalan balik lagi kesini, nikahin kamu, dan ngajak kamu
ke Perancis buat ngejar mimpi kamu, Aku janji!”
Akhirnya, aku berangkat ke Jepang, untuk mengejar cita-cita
ku..
6tahun kemudian, aku sudah sukses. Aku kembali ke Indonesia,
Nemuin Stella dan menikahinya. Aku pun pindah ke Perancis dengan Stella.
Kebetulan aku mendapat kerja di sebuah perusahaan di sana, dan stella
Melanjutkan cita-citanya. Akhirnya aku bisa menepati janji ku ke Stella.
Tamat
By: Al Ghifari Atila Lutfi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar