Playlist

Rabu, 07 Agustus 2013

Antara Impian dan Cinta (Inspired by @stellaJKT48)



Nama ku Hafiz. Waktu itu, pas gua berada di suatu taman bermain. Banyak anak seusia ku yang main di sana. Cuacanya cukup cerah, angin berhembus kencang. Tetapi, pandangan ku tertuju kepada seorang anak perempuan yang sedang murung, duduk di atas ayunan. Mungkin dia murung karena tidak mempunyai  teman disini. Dan akhirnya aku memberanikan diri untuk mendekat dan menyapanya.
“Hai!”
“Hai!” balasnya ramah.
“Bolehkah aku ikut bermain bersamamu disini?”
“Silahkan..” Sambil tersenyum. Ketika dia tersenyum, hari itu semakin cerah..
“Oiya, nama kamu siapa?”
“Aku Stella, kamu?”
“Aku Hafiz! Salam kenal ya!”
“Iya, salam kenal juga ya! Dorongin ayunan aku dong! Tapi jangan kenceng kenceng ya, takut jatuh ntar hehehe”
“Iya cantik heheheh”
“Ih, kamu masih kecil udah genit aja.. hahaha”
Lalu, kami pun tertawa bersama. Kami mencoba semua permainan yang ada disana..

                Sejak hari itu, aku dan Stella berteman sangat akrab sampai sekarang. Kami sekarang sama-sama berumur 17 tahun, dan tahun ini akan mengalami kelulusan sekolah. Aku ingat, kami pernah ngobrol soal cita-cita kami. Stella ingin sekolah di Perancis, untuk mengambil sekolah desain busana. Sedangkan aku ingin sekali melanjutkan study ke Jepang karena aku suka sekali menggambar anime atau manga. Sering sekali aku memberikan Stella hasil karya ku dan dia sangat menyukai itu.

                Stella sekarang mempunyai pacar. Namanya Andre. Orang paling popular di sekolah ku. Dia tajir, ganteng, dan prestasinya banyak. Tak salah Stella suka sama dia, dan  ku fikir dia juga ngga akan suka sama aku. Aku udah suka dia sejak lama. Tapi, aku memutuskan untuk memendamnya dulu. Stella banyak cerita tentang dia dan Andre kepadaku. Kadang aku merasa kasian sama Stella. Dia begitu sering disakiti oleh Andre. Aku sering mendapati dia sedang menangis di dalam kelas.
“Stella? Kamu kenapa? Pasti gara-gara si Andre lagi ya?”
“Aku ngga papa kok, tadi cuman kelilipan aja.”
“Ah, kamu pasti bohong, kita udah lama kenal Stel, kamu ngga bisa nutup nutupin hal itu lagi ke aku. Sini, mana si Andre? Biar aku kasih dia peringatan.”
“Jangan fiz. Kamu ngga perlu ngelakuin itu. “
“Tapi stel..”
“Udah, kalo aku bilag ga usah, ya ngga usah!”
“Yaudah deh stel, Nih sapu tangan buat kamu. Buat ngelap air mata yang di pipikamu. Kamu skarang ga usah nangis lagi ya! Tenang, ada aku disini.”
“Iya fiz..”
Tetapi tetap saja. Ketika pulang sekolah, aku tetap ingin memberikan Andre pelajaran. Tetapi hasilnya, mukaku lebam karena di pukuli Andre dan anak buahnya. Pas keesokan harinya…
“Hay fiz!”
Hay stel..”
“Muka kamu kenapa? Pasti kamu bandel ya? Kan udah dibilangin, jangan! Tapi tetep aja kamu lakuin..”
“Iya bawel, iya. Aku ngelakuin ini buat kamu doing kok, ngga lebih.”
“Iya demi aku, tapi kalo kamu mati konyol gimana?”
Dalam hati aku berkata “Apapun akan ku lakukan demi kamu stel, meskipun nyawa taruhannya..”
“Iya, aku minta maaf stel, ngga bakal keulang lagi kok..”
“Yaudah, bentar aku ambilin air sama lap ya buat ngompres lebam kamu”
“Iya, makasih ya Stel..”

                Malamnya aku baru teringat kalo lusa Stella ulang tahun. Dan aku berencana membuat kue ulang tahun, tetapi tidak menuliskan namaku di situ. Biar surprise..

2Hari berselang. Pagi-pagi sekali aku sudah datang ke sekolah, dan meletakan kue itu di atas meja Stella. Tak berselang berapa lama, Stella datang. Dia terkejut melihat kue itu. Dan dia senang sekali kelihatannya.. Lalu aku menyapanya.
“Hei stel, selamat ulang tahun ya!”
“Hei fiz! Makasih ya!” sambil memelukku.
“Eh fiz! Tau ngga? Si Andre orangnya ternyata romantis ya. Dia ngasih aku kue tadi. Seneng deh rasanya”
“Ohya stel? Wah, selamat ya!”
Dia tak tahu sebenarnya kalo yang meletakan kue sekaligus membuat kue itu adalah aku.
“Makasih ya fiz! Eh, cobain deh kue nya.. Enak tau!”
“Suapin dong.. hahaha”
“Ah kamu, udah gede masih minta suapin aja. Hahaha”

Selang beberapa lama, hubungan ku dengan Stella semakin merenggang. Dia sering sekali menghabiskan waktu berdua dengan pacarnya. Aku sadar, aku ngga berhak buat ngelarang dia, apalagi ngelarang dia berduaan sama pacarnya. Tetapi, aku sangat cemburu. Tak lupa aku selalu mengingatkan Stella untuk semakin giat belajar, karena kami sebentar lagi menghadapi ujian.
Singkat kata, kami sudah selesai menghadapi masa-masa ujian nasional. Stella mendapat beasiswa ke Perancis dan aku mendapat beasiswa ke Jepang. Tetapi Stella mendapat dua kabar buruk, pertama dia melihat si Andre selingkuh dengan cewe lain, kedua ibunya mulai sakit-sakitan, Jadi terpaksa dia mengurungkan niatnya.
“Stel, udah dong.. Kamu jangan sedih lagi. Aku bakalan ada di samping kamu sampai kamu ceria lagi.. Aku janji!”
“Makasih ya fiz! Kamu emang sahabat terbaikku!”
“Yaudah, kita jalan-jalan yuk!”
“Kemana?”
“Ke tempat paling special deh..”
“Dimana sih fiz?”
“Ada deh! Pokoknya, ikut aja..”
“Oke deh..”
“Aku tutup dulu ya mata kamu, biar surprise gituu”
“Baiklah”
Lalu kami pergi ke tempat special itu..
“Udah nyampe nih..”
“Buka dong penutup matanya, udah penasaran nih!”
“Iya deeh”

Setelah ku buka penutup mata Stella, Dia langsung senang melihat tempat yang ku tunjukkan ke dia..
“Waaaah, ini kan taman bermain tempat kita pertama kali bertemu.. Ayunannya masih bagus, permainannya yang lain juga.. Aku seneng banget bisa balik kesini lagi.. Thanks ya fiz!”
“Kalo kamu senang, aku juga ikutan seneng Stel!”

Lalu, kami pun bernostalgia sembil bermain beberapa mainan disitu.. Stella terlihat sangat senang. Tak terlihat sedikitpun kesedihan di matanya, dan aku sangat senang.
“Stel, aku mau ngomong sama kamu”
“Boleh fiz, apa?”
“Besok aku mesti berangkat ke Jepang. Aku minta maaf stell, Cuma ini hal yang terakhir ku kasih ke kamu sebelum aku berangkat besok”
“Apa? Kok mendadak sih fiz?”
“Maaf stel, aku mau ngomongin ini dari kemaren ke kamu. Tapi kamu keliatannya sedih banget, jadinya aku fokus ngebuat kamu senang dulu stel.. Stella,maaf aku baru bisa ngomong sekarang. Sebenernya aku sayang sama kamu stel, dari dulu. Aku bukannya meminta balasan sayang dari kamu. Aku cuman pengen kamu tau. Aku sadar, aku hanya seorang sahabat, yang ngga lebih bagi kamu. Aku berada di sudut tak terlihat matamu ketika aku di dekatmu. Kamu tau, sebenarnya yang bikin kue sekaligus ngeletakin kue di atas meja kamu itu aku. Orang yang tiap hari senin ngeletakin topi sama dasi di atas meja kamu aku. Aku selalu memperhatikanmu stel, tapi aku sadar. Aku ga bakalan bisa jadi pacar kamu.”
“Fiz, maafin aku. Aku ngga nyadar semua itu. Tapi sekarang aku sadar, Cuma kamu yang sayang sama aku dengan tulus. Tapi, aku ngga bisa ngalangin kamu buat ngejar cita cita kamu fiz.”
“Stel, aku janji hati aku ngga bakalan pindah hati. Aku cuman sayang kamu. Aku bakalan balik lagi kesini, nikahin kamu, dan ngajak kamu ke Perancis buat ngejar mimpi kamu, Aku janji!”

Akhirnya, aku berangkat ke Jepang, untuk mengejar cita-cita ku..

6tahun kemudian, aku sudah sukses. Aku kembali ke Indonesia, Nemuin Stella dan menikahinya. Aku pun pindah ke Perancis dengan Stella. Kebetulan aku mendapat kerja di sebuah perusahaan di sana, dan stella Melanjutkan cita-citanya. Akhirnya aku bisa menepati janji ku ke Stella.

Tamat




By: Al Ghifari Atila Lutfi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar